Daftar Blog Saya

Sabtu, 18 Juni 2011

“Pengaruh Lingkungan Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa IPS Ekonomi Kelas VII SMP Negeri 1 Comal Kecamatan Comal Kabupaten Pemalang”


A.JUDUL
“Pengaruh Lingkungan Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa IPS Ekonomi Kelas VII SMP Negeri 1 Comal Kecamatan Comal Kabupaten Pemalang”

B.LATAR BELAKANG MASALAH
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses belajar agar peserta didik secara aktif dapat mengembangkan potensi pada dirinya untuk dapat memiliki kekuatan spiritual, keagamaan, pengendalian diri, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat bangsa dan Negara.
Pendidikan juga merupakan kebutuhan yang vital bagi individu. Dalam arti sederhana pendidikan sering diartikan sebagai usaha manusia untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai didalam masyarakat dan kebudayaan. Selanjutnya, pendidikan diartikan sebagai usaha yang dijalankan oleh seseorang atau kelompok orang lain agar menjadi dewasa atau mencapai tingkat hidup yang lebih tinggi dalam arti mental. ( Hasbullah, 2009:1 )
Peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan salah satu penekanan dari tujuan pendidikan, seperti yang tertuang dalam Undang-Undang No.20 Tahun 2003 tentang tujuan Pendidikan Nasional Bab II Pasal 3 yang berbunyi: “Pendidikan Nasional bertujuan mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab” (Hasbullah, 2009:307 )
Adanya undang-undang tersebut, maka pendidikan harus tetap menjadi prioritas utama untuk diusahakan kelengkapan sarana dan prasarananya terutama untuk sekolah. Salah satu tugas penting sekolah adalah menyiapkan siswa agar dapat mencapai perkembangannya secara optimal. Seorang siswa dikatakan telah mencapai perkembangannya secara optimal apabila siswa dapat memperoleh pendidikan dan prestasi belajar yang sesuai dengan bakat, kemampuan dan minat yang dimilikinya.
Apabila lingkungan sekolah berkualitas dimana terdapat banyak siswa yang berprestasi, tentu akan memberikan pengaruh kepada seluruh siswa untuk belajar dengan baik dan memacu mereka untuk bersaing meraih prestasi. Sementara itu faktor lingkungan masyarakat pun tidak kecil pengaruhnya terhadap prestasi belajar anak. Memang ada pengaruh yang justru menyebabkan timbulnya masalah bagi sebagian pelajar, tetapi ada pula yang memberikan pengaruh yang positif. Dalam hal ini, soal pengaruh positif atau negatif yang akan diperoleh oleh pelajar dari lingkungan masyarakatnya, sangat tergantung dari bagaimana cara si pelajar menghadapinya. Terutama mampukah ia memilah-milah mana yang baik dan mana yang buruk.
Kenyataan menunjukkan bahwa disamping adanya siswa yang berhasil dalam hasil prestasi belajarnya, namun masih juga terdapat siswa yang memperoleh prestasi belajar yang kurang menggembirakan, bahkan ada diantara mereka yang tidak naik kelas atau tidak lulus dalam ujian nasional. Untuk mencapai prestasi belajar yang baik, banyak faktor yang mempengaruhinya. Menurut Merson U. Sungalang faktor tersebut adalah faktor kecerdasan, bakat, minat dan perhatian, motif, cara belajar, sekolah, lingkungan keluarga ( dalam Tulus Tu’u, 2004:78 ). Selain itu masih terdapat faktor penghambat prestasi belajar yaitu faktor dari dalam dan faktor dari luar diri siswa. Faktor dari dalam yaitu kesehatan, kecerdasan, perhatian, minat dan bakat. Sedangkan faktor dari luar diri siswa yaitu keluarga, sekolah, disiplin, masyarakat, lingkungan tetangga, dan aktivitas organisasi ( Tulus Tu’u, 2004:83 ).
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis tertarik melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Lingkungan Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa IPS Ekonomi Kelas VII SMP Negeri 1 Comal Kecamatan Comal Kabupaten Pemalang”.

C. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka rumusan masalah penelitian ini adalah:
1. Adakah pengaruh antara lingkungan belajar terhadap prestasi belajar siswa IPS Ekonomi kelas VII SMP Negeri 1 Comal ?
2. Bagaimana pengaruh lingkungan belajar terhadap prestasi belajar siswa IPS Ekonomi kelas VII SMP Negeri 1 Comal ?
3. Adakah pengaruh yang signifikan antara lingkungan belajar dengan prestasi belajar siswa IPS Ekonomi kelas VII SMP Negeri 1 Comal ?

D. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan dalam penelitian ini adalah:
1. Mengetahui ada tidaknya pengaruh antara lingkungan belajar terhadap prestasi belajar siswa IPS Ekonomi kelas VII SMP Negeri 1 Comal
2. Mengetahui bagaimana pengaruh antara lingkungan belajar terhadap prestasi belajar siswa IPS Ekonomi kelas VII SMP Negeri 1 Comal
3. Mengetahui ada tidaknya pengaruh yang signifikan antara lingkungan belajar terhadap prestasi belajar siswa IPS Ekonomi kelas VII SMP Negeri 1 Comal

E. MANFAAT PENELITIAN
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Manfaat Praktis
a. Dapat memberikan input ( masukan ) serta gambaran kepada sekolah mengenai pengaruh lingkungan belajar terhadap prestasi belajar siswa IPS Ekonomi kelas VII SMP Negeri 1 Comal yang selanjutnya dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam menetapkan kebijakan sekolah yang berkaitan dengan tingkat kedisiplinan siswa dalam proses belajarnya.
b. Bagi peneliti untuk mengetahui kondisi sebenarnya lingkungan belajar yang akan mempengaruhi prestasi belajar siswa di sekolah, sekaligus sebagai bekal pengetahuan saat nanti peneliti terjun ke dunia pendidikan.

2. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai masukan bagi pengembangan ilmu pengetahuan terutama yang berkaitan dengan dunia pendidikan.

F. LANDASAN TEORI
1. Lingkungan Belajar
1.1 Pengertian Lingkungan Belajar
Lingkungan belajar oleh para ahli sering disebut sebagai lingkungan pendidikan. Lingkungan pendidikan adalah segala kondisi dan pengaruh dari luar terhadap kegiatan pendidikan ( Hadikusumo, 1996:74 ). Sedangkan lingkungan pendidikan menurut Tirtarahardja dan La Sulo ( 1994:168 ) adalah latar tempat berlangsungnya pendidikan. Berdasarkan pengertian dari definisi-definisi di atas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud lingkungan belajar adalah tempat berlangsungnya kegiatan belajar yang mendapatkan pengaruh dari luar terhadap keberlangsungan kegiatan tersebut.
1.2 Macam-Macam Lingkungan Belajar
Menurut Ki Hajar Dewantara, lingkungan pendidikan mencakup :
1) lingkungan keluarga, 2) lingkungan sekolah, dan 3) lingkungan masyarakat ( Munib, 2004:76 ). Ketiga lingkungan itu sering disebut sebagai tripusat pendidikan yang akan mempengaruhi manusia secara bervariasi. Untuk lebih jelasnya akan diuraikan sebagai berikut:
1.2.1 Lingkungan Keluarga
a. Pengertian Lingkungan Keluarga
lingkungan keluarga adalah segala kondisi dan pengaruh dari luar terhadap kehidupan dan perkembangan anggota keluarga.
b. Faktor-Faktor Keluarga
Menurut Slameto ( 2003:60-64 ), siswa yang belajar akan menerima pengaruh dari keluarga berupa: cara orang tua mendidik, relasi antara anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua, dan latar belakang kebudayaan.

Agar lebih jelas berikut akan penulis berikan sedikit uraian mengenai faktor-faktor keluarga yang mempengaruhi siswa belajar tersebut:

1) Cara Orang Tua Mendidik
Cara orang tua mendidik anaknya besar pengaruhnya terhadap belajar anaknya. Orang tua yang kurang/tidak memperhatikan pendidikan anaknya dapat menyebabkan anak tidak / kurang berhasil dalam belajarnya. Mendidik dengan cara memanjakan adalah cara mendidik yang tidak baik, karena anak akan berbuat seenaknya saja, Begitu pula mendidik anak dengan cara memperlakukannya terlalu keras adalah cara mendidik yang juga salah.
2) Relasi Antar anggota Keluarga
Relasi antar anggota keluarga yang terpenting adalah relasi orang tua dengan anaknya. Selain itu relasi anak dengan saudaranya atau dengan anggota keluarga yang lain pun turut mempengaruhi belajar anak. Demi kelancaran belajar serta keberhasilan anak, perlu diusahakan relasi yang baik di dalam keluarga anak tersebut.
3) Suasana Rumah
Suasana rumah dimaksudkan sebagai situasi atau kejadian-kajadian yang sering terjadi di dalam keluarga di mana anak berada dan belajar. Suasana rumah yang gaduh/ramai dan semrawut tidak akan memberi ketenangan kepada anak yang belajar. Selanjutnya agar anak dapat belajar dengan baik perlulah diciptakan suasana rumah yang tenang dan tenteram.
4) Keadaan Ekonomi Keluarga
Keadaan ekonomi keluarga erat hubungannya dengan belajar anak. Anak yang sedang belajar membutuhkan fasilitas belajar seperti ruang belajar, meja, kursi, penerangan, alat tulis, buku, dll. Fasilitas belajar itu hanya dapat terpenuhi jika keluarga mempunyai cukup uang. Jika anak hidup dalam keluarga yang miskin bahkan harus bekerja untuk membantu orang tuanya, akan dapat mengganggu belajarnya. Sebaliknya keluarga yang kaya, orang tua sering cenderung untuk memanjakan anak, anak hanya bisa bersenang-senang saja dan akibatnya kurang dapat memusatkan perhatiannya kepada belajar.
5) Pengertian Orang Tua
Anak belajar perlu pengertian dari orang tua. Bila anak sedang belajar jangan diganggu dengan tugas-tugas di rumah. Kadang-kadang anak kurang bersemangat, orang tua wajib memberi pengertian dan mendorongnya, membantu kesulitan yang dialami anak di sekolah.
6) Latar Belakang Kebudayaan
Tingkat pendidikan atau kebiasaan di dalam keluarga mempengaruhi sikap anak dalam belajar. Perlu kepada anak ditanamkan kebiasaan-kebiasaan yang baik, agar mendorong semangat anak untuk belajar.
c. Fungsi Keluarga
Menurut Oqbum fungsi keluarga itu adalah sebagai fungsi kasih sayang, ekonomi, pendidikan, perlindungan/ penjagaan, rekreasi, status keluarga dan agama ( Abu Ahmadi, 1991:108 ). Fungsi keluarga adalah memelihara, merawat, dan melindungi anak dalam rangka sosialisasinya agar mereka mampu mengendalikan diri dan berjiwa sosial.
1.3 Lingkungan Sekolah
a. Pengertian Lingkungan Sekolah
Menurut Tulus Tu’u ( 2004:1 ) lingkungan sekolah dipahami sebagai lembaga pendidikan formal, dimana di tempat inilah kegiatan belajar mengajar berlangsung, ilmu pengetahuan diajarkan dan dikembangkan kepada anak didik.
b. Fungsi Sekolah
Menurut Nasution ( 2004:14 ), fungsi sekolah antara lain sebagai berikut:
1) Sekolah mempersiapkan anak untuk suatu pekerjaan.
2) Sekolah memberikan keterampilan dasar.
3) Sekolah membuka kesempatan memperbaiki nasib.
4) Sekolah menyediakan tenaga pembangunan.
5) Sekolah membantu memecahkan masalah-masalah sosial.
6) Sekolah menstranmisi kebudayaan.
7) Sekolah membentuk manusia yang sosial.
8) Sekolah merupakan alat mentransformasi kebudayaan.

1.4 Lingkungan Masyarakat
a. Pengertian Lingkungan Masyarakat
Soemardjan dan Soemardi mengatakan bahwa lingkungan masyarakat adalah tempat orang-orang hidup bersama yang menghasilkan kebudayaan ( Ari Gunawan, 2004:4 ).
b. Faktor Masyarakat
Masyarakat merupakan faktor ekstern yang juga berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa. Pengaruh itu terjadi karena keberadaan siswa dalam masyarakat. Pengaruh-pengaruh itu antara lain sebagai berikut:
1) Kegiatan Siswa dalam Masyarakat
Kegiatan siswa dalam masyarakat dapat menguntungkan terhadap perkembangan pribadinya. Tetapi siswa perlu membatasi kegiatan masyarakat yang diikutinya, kalau perlu memilih kegiatan yang mendukung belajarnya.
2) Mass Media
Yang termasuk dalam mass media adalah radio, TV, surat kabar, buku-buku, dll. Semuanya itu ada dan beredar dalam masyarakat. Mass media memberi pengaruh yang baik terhadap siswa dan juga terhadap belajarnya. Sebaliknya mass media yang jelek juga berpengaruh jelek terhadap siswa.
3) Teman Bergaul
Pengaruh-pengaruh dari teman bergaul siswa lebih cepat masuk dalam jiwanya daripada yang kita duga. Teman bergaul yang baik akan berpengaruh baik terhadap diri siswa, begitu juga teman bergaul yang jelek pasti mempengaruhi yang bersifat buruk juga.
4) Bentuk Kehidupan Masyarakat
Masyarakat yang terdiri dari orang-orang yang tidak terpelajar, penjudi dan mempunyai kebiasaan yang tidak baik, akan berpengaruh jelek kepada anak ( siswa ) yang berada di situ. Sebaliknya jika lingkungan anak adalah orang-orang yang terpelajar yang baik-baik mereka mendidik dan menyekolahkan anaknya akan membawa pengaruh yang baik bagi siswa. Pengaruh itu akan mendorong siswa untuk belajar lebih giat lagi. ( Slameto, 2003:70 )


c. Peranan Masyarakat dalam Pendidikan
Tanggung jawab masyarakat terhadap pendidikan sebenarnya masih belu jelas, tidak sejelas tanggung jawab pendidikan di lingkungan keluarga dan di lingkungan sekolah. Hai ini disebabkan faktor waktu, hubungan, sifat dan isi pergaulan yang terjadi di dalam masyarakat. Waktu pergaulan terbatas, hubungannya hanya pada waktu-waktu tertentu, sifat pergaulannya bebas, dan isinya sangat kompleks dan beraneka ragam. Meskipun demikian, masyarakat mempunyai peran yang besar dalam pelaksanaan pendidikan nasional. Peran masyarakat itu antara lain menciptakan suasana yang dapat menunjang pelaksanaan pendidikan nasional, ikut menyelenggarakan pendidikan non pemerintah ( swasta ), membantu pengadaan tenaga, biaya, sarana dan prasarana, menyediakan lapangan kerja, membantu pengembangan profesi baik secara langsung maupun tidak langsung ( Fuad Ihsan, 1997:59 )
2. Prestasi Belajar
2.1 Pengertian Prestasi Belajar
Prestasi belajar menurut Tulus Tu’u ( 2004:75 ) adalah hasil yang dicapai seseorang ketika mengerjakan tugas atau kegiatan tertentu. Selain itu prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru.
2.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
Menurut Merson U. Sungalang ( dalam Tulus Tu’u, 2004:78 ) faktor yang mempengaruhi prestasi belajar adalah kecerdasan, bakat, minat dan perhatian, motif, cara belajar, sekolah, lingkungan keluarga.
Selain itu masih terdapat faktor penghambat prestasi belajar yaitu faktor dari dalam dan faktor dari luar diri siswa. Faktor dari dalam yaitu kesehatan, kecerdasan, perhatian, minat dan bakat. Sedangkan faktor dari luar diri siswa yaitu keluarga, sekolah, disiplin yang diterapkan di sekolah, masyarakat, lingkungan tetangga, dan aktivitas organisasi ( Tulus Tu’u, 2004:83 ).
Sedangkan faktor yang mempengaruhi prestasi belajar menurut Dony dalam http://www.donyuzumaki.co.cc/2010/05/pengertian-prestasi-belajar.html, adalah:
1. Faktor Intern
Faktor intern adalah faktor yang timbul dari dalam diri individu itu sendiri, adapun yang dapat digolongkan ke dalam faktor intern yaitu kecedersan/intelegensi, bakat, minat dan motivasi.
a. Kecerdasan / intelegensi
Kecerdasan adalah kemampuan belajar disertai kecakapan untuk menyesuaikan diri dengan keadaan yang dihadapinya. Kemampuan ini sangat ditentukan oleh tinggi rendahnya intelegensi yang normal selalu menunjukkan kecakapan sesuai dengan tingkat perkembangan sebaya. Adakalanya perkembangan ini ditandai oleh kemajuan-kemajuan yang berbeda antara satu anak dengan anak yang lainnya, sehingga seseorang anak pada usia tertentu sudah memiliki tingkat kecerdasan yang lebih tinggi dibandingkan dengan kawan sebayanya. Oleh karena itu jelas bahwa faktor intelegensi merupakan suatu hal yang tidak diabaikan dalam kegiatan belajar mengajar.
b. Bakat
Bakat adalah kemampuan tertentu yang telah dimiliki seseorang sebagai kecakapan pembawaan.
c. Minat
Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenai beberapa kegiatan. Kegiatan yang dimiliki seseorang diperhatikan terus menerus yang disertai dengan rasa sayang.
d. Motivasi
Motivasi dalam belajar adalah faktor yang penting karena hal tersebut merupakan keadaan yang mendorong keadaan siswa untuk melakukan belajar. Persoalan mengenai motivasi dalam belajar adalah bagaimana cara mengatur agar motivasi dapat ditingkatkan. Demikian pula dalam kegiatan belajar mengajar sorang anak didik akan berhasil jika mempunyai motivasi untuk belajar.
2. Faktor Ekstern
Faktor ekstern adalah faktor-faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar yang sifatnya di luar diri siswa, yaitu beberapa pengalaman-pengalaman, keadaan keluarga, lingkungan sekitarnya dan sebagainya.
a. Keadaan Keluarga
Keluarga merupakan lingkungan terkecil dalam masyarakat tempat seseorang dilahirkan dan dibesarkan.
Adanya rasa aman dalam keluarga sangat penting dalam keberhasilan seseorang dalam belajar. Rasa aman itu membuat seseorang akan terdorong untuk belajar, karena rasa aman merupakan salah satu kekuatan pendorong dari luar yang menambah motivasi untuk belajar.
b. Keadaan Sekolah
Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal pertama yang sangat penting dalam menentukan keberhasilan belajar siswa, karena itu lingkungan sekolah yang baik dapat mendorong untuk belajar yang lebih giat. Keadaan sekolah ini meliputi cara penyajian pelajaran, hubungan guru dengan siswa, alat-alat pelajaran dan kurikulum. Hubungan antara guru dan siswa kurang baik akan mempengaruhi hasil-hasil belajarnya.
c. Lingkungan Masyarakat
Lingkungan juga merupakan salah satu faktor yang tidak sedikit pengaruhnya terhadap hasil belajar siswa dalm proses pelaksanaan pendidikan. Karena lingkungan alam sekitar sangat besar pengaruhnya terhadap perkembangan pribadi anak, sebab dalam kehidupan sehari-hari anak akan lebih banyak bergaul dengan lingkungan dimana anak itu berada.
Sedangkan faktor yang mempengaruhi prestasi belajar menurut peneliti adalah lingungan yang ada disekitar siswa sendiri yaitu lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat.

G. KERANGKA BERPIKIR
Lingkungan belajar merupakan hal yang penting bagi individu sebagai saran untuk mendapatkan ilmu atau pengetahuan. Lingkungan belajar terdiri dari lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat. Apabila ketiga macam lingkungan tersebut mendukung dan mendorong dalam proses belajar seorang siswa maka akan berdampak baik bagi prestasi belajar individu. Data yang sudah dikumpulkan kemudian akan dianalisis guna mendapatkan kesimpulan dari penelitian.
Untuk memperjelas pengaruh disiplin dan lingkungan belajar terhadap prestasi belajar dapat dilihat dalam bagan dibawah ini:


H. HIPOTESIS
Dalam penelitian ini dikemukakan hipotesis alternatif ( Ha ) yaitu “ Ada Pengaruh yang signifikan Antara Lingkungan Belajar terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran IPS Ekonomi Siswa Kelas VII Semester II SMP Negeri 1 Comal Tahun Ajaran 2010 / 2011 secara parsial dan simultan ”.
Sedangkan hipotesis nihilnya ( Ho ) yaitu “ Tidak Ada Pengaruh yang signifikan Antara Lingkungan Belajar terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran IPS Ekonomi Siswa Kelas VII Semester II SMP Negeri 1 Comal Tahun Ajaran 2010 / 2011 ”.

I. METODE PENELITIAN
1. Variabel Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan jenis penelitian kuantitatif, metode yang akan digunakan adalah metode survey, yaitu penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul data pokok ( Singarimbun, 1983:3 ). Sedangakan analisis data penelitian dilakukan melalui deskriptif persentase untuk mengetahui pengaruh lingkungan belajar terhadap prestasi belajar, dan uji korelasi untuk menemukan hubungan antara variabel-variabel penelitian yaitu pengaruh lingkungan belajar terhadap prestasi belajar.
Dalam penelitian ini juga terdapat dua variabel yaitu:
1. Variabel bebas ( X ), yaitu Lingkungan Belajar
Dengan indikator sebagai berikut:
- Lingkungan keluarga
- Lingkungan sekolah
- Lingkungan masyarakat
2. Variabel terikat ( Y ), yaitu Prestasi Belajar
Ada dua variable yaitu variabel bebas atau pengaruh dan variabel terikat atau terpengaruh, yaitu variabel yang terpengaruh oleh variabel penyebab. Variabel terikat ( Y ) dalam penelitian ini adalah prestasi belajar mata pelajaran IPS Ekonomi siswa kelas VII SMP Negeri 1 Comal Semester II Tahun Ajaran 2010 / 2011 . Untuk mengetahui prestasi belajar tersebut diambil dari nilai akhir mata pelajaran IPS Ekonomi yang didapat dari nilai ulangan harian, mid semester dan ujian semester.
2. Populasi dan Sampel
a. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas VII SMP Negeri 1 Comal Tahun Ajaran 2010 / 2011 yang berjumlah 216 siswa.
b. Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 1 Comal Tahun Ajaran 2010/2011, dengan rincian 30 siswa laki-laki dan 40 siswa perempuan. Dengan demikian, jumlah seluruh sampelnya yaitu 70 siswa.
3. Teknik Pengolahan Data
Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah:
a. Metode Kuesioner atau Angket
Untuk mengukur variable lingkungan belajar ditentukan dengan memberi skor dari jawaban angket yang diisi responden dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Untuk jawaban pertanyaan yang bersifat positif
a) jika jawaban a maka diberi nilai 4
b) jika jawaban b maka diberi nilai 3
c) jika jawaban c maka diberi nilai 2
d) jika jawaban d maka diberi nilai 1
2. Untuk jawaban pertanyaan yang bersifat negatif
a) jika jawaban a maka diberi nilai 1
b) jika jawaban b maka diberi nilai 2
c) jika jawaban c maka diberi nilai 3
d) jika jawaban d maka diberi nilai 4
b. Metode Dokumentasi
Dalam teknik ini peneliti memperdalam informasi dari benda-benda tertulis seperti buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan harian, dan sebagainya.
Metode ini dilakukan untuk mendapatkan data tentang prestasi belajar, penulis menggunakan alat bantu daftar nilai akhir mata pelajaran IPS Ekonomi siswa kelas VII semester II tahun ajaran 2010 / 2011 pada guru bidang studi IPS Ekonomi.
c. Metode Observasi
Metode observasi yaitu peneliti datang ke obyek penelitian, metode ini digunakan untuk mengetahui keadaan lingkungan belajar di sekolah. Selain itu peneliti juga mendatangi beberapa rumah siswa yang akan diteliti.
d. Metode Wawancara
Metode wawancara adalah metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara dialog dengan responden dan sumber-sumber yang terkait guna melengkapi data.
4. Uji Coba Instrumen
a. Validitas
Guna mengetahui validitas instrumen dilakukan pengujian instrumen, selanjutnya dilakukan perhitungan dengan menggunakan rumus product moment.
Adapun rumus perhitungannya adalah sebagai berikut:


Keterangan:
rxy : Koefisien Korelasi antara x dan y
N : Jumlah subjek
: Jumlah skor total
X2 : Jumlah skor butir soal kuadrat
Y2 : Jumlah skor total kuadrat
XY : Jumlah perkalian
( Arikunto 2006:170 )
b. Reliabilitas
Suatu instrumen memiliki tingkat reliabilitas yang memadai bila instrumen tersebut digunakan mengukur aspek yang diukur beberapa kali dan hasilnya sama atau relatif sama. Adapun rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:

Keterangan:
rH : reliabilitas instrumen
k : banyaknya butir pertanyaan atau soal
: jumlah varian butir
: varian total (Arikunto 2006: 196)
Dengan menggunakan rumus tersebut di atas perhitungan reliabilitas instrumen kemudian dikonsultasikan dengan tabel r product moment pada taraf signifikan 5%. Jika hasil perhitungan > dari r tabel maka dapat dikatakan reliabel. Namun jika r hasil perhitungan lebih kecil dari r tabel maka pertanyaan dikatakan tidak reliabel.
5. Teknis Analisis Data
a. Analisis Deskriptif
Metode ini digunakan untuk memberikan deskripsi pada penelitian. Dalam analisa data untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh antara variabel lingkungan belajar dengan prestasi belajar siswa kelas VII, maka variabel tersebut harus diangkakan dalam skor untuk diuji secara statistik. Dalam angket penelitian ini ada 15 item pertanyaan dengan masing-masing mempunyai 4 alternatif jawaban, yaitu:
1. Untuk jawaban sangat rendah dengan skor 1
2. Untuk jawaban rendah dengan skor 2
3. Untuk jawaban tinggi denagn skor 3
4. Untuk jawaban sangat tinggi denagn skor 4
Selanjutnya data yang terkumpul dalam bentuk angka ditabulasikan dan diubah menjadi presentase dengan memasukkan ke dalam DP ( Deskriptif Presentase ). Adapun rumusnya sebagai berikut:
Dp =
Keterangan:
n : jumlah ( skor ) yang diperoleh
N : jumlah seluruh nilaiideal dicari dengan cara jumlah item dikalikan nilai ideal tiap-tiap item dan dikalikan jumlah responden
b. Analisis Statistik
Analisis statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasi product moment. Metode ini digunakan untuk menjawab hipotesis “ada pengaruh antara lingkungan belajar dengan prestasi belajar”.
Data yang diperoleh dimasukkan dalam rumus sebagai berikut:



Keterangan:
rxy : Koefisien Korelasi antara x dan y
N : Jumlah subjek
: Jumlah skor total
X2 : Jumlah skor butir soal kuadrat
Y2 : Jumlah skor total kuadrat
XY : Jumlah perkalian
( Arikunto 2006:170 )

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian. Jakarta : PT Rineka Cipta
Ahmadi, Abu. 1991. Sosiologi Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Dony. 2010. Pengertian Prestasi Belajar dalam http://www.donyuzumaki.co.cc/2010/05/pengertian-prestasi-belajar.html diunduh pada tanggal 29 Juni 2010
Gunawan, Ari. 2000. Sosiologi Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Hadikusumo, Kunaryo, dkk. 1996. Pengantar Pendidikan. Semarang: IKIP Semarang Press.
Hasbullah. 2009. Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta : Rajawali Pers
Ihsan, Fuad.1997. Dasar-Dasar Kependidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Munib, Achmad. 2004. Pengantar Ilmu Pendidikan. Semarang: UPT UNNES Press.
Nasution. 2004. Sosiologi Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Singarimbun, Masri dan Effendi, Soffian. 1989. Metode Penelitian Survai. Jakarta: LP3ES
Tirtarahardja, Umar dan La Sulo. 1994. Pengantar Pendidikan. Jakarta: Dirjen Dikti Depdikbud.
Tu’u, Tulus. 2004. Peran Disiplin Pada Perilaku dan Prestasi Siswa. Jakarta: Grasindo

Tidak ada komentar:

Posting Komentar